Yayasan Sagu Salempeng GPM menggelar kegiatan puncak program pemberdayaan masyarakat yang telah berlangsung selama tiga tahun terakhir (2022–2025), bertempat di Baileo Oikumene, Lantai 2, Kantor Yayasan Sagu Salempeng GPM. Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen yayasan dalam memperkuat ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa-desa dampingan. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) Bapak Pdt. Elifas Tomix Maspaitella, M.Si, yang sekaligus memberikan arahan kepada seluruh peserta. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi kerja keras Yayasan Sagu Salempeng GPM dalam mendampingi masyarakat desa dan mendorong kemandirian ekonomi berbasis komunitas. Pimpinan Yayasan Sagu Salempeng GPM Ibu Pdt. Jeny Elna Mahupale.S.Si. MA, juga memberikan welcome speech, menegaskan pentingnya sinergi antara gereja, yayasan, dan masyarakat desa dalam membangun ketahanan pangan melalui program Kitchen Garden serta pemberdayaan kelompok usaha. Dalam kesempatan ini, dilakukan pembagian hadiah kepada para pemenang Lomba Kitchen Garden antar kelompok dari desa-desa dampingan. Program ini tidak hanya mendorong pemanfaatan lahan pekarangan untuk ketahanan pangan keluarga, tetapi juga mempererat solidaritas antar komunitas desa. Selain itu, sebagai wujud kepedulian terhadap kelompok rentan, yayasan turut menyerahkan bantuan peralatan usaha dan paket sembako kepada kelompok disabilitas di wilayah dampingan. Inisiatif ini diharapkan mampu membuka akses ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi penyandang disabilitas. Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari enam desa dampingan yang selama ini aktif dalam program pemberdayaan yang diinisiasi oleh yayasan. Suasana penuh keakraban dan semangat kolaboratif mewarnai jalannya kegiatan yang berlangsung hingga siang hari. Dengan berakhirnya kegiatan ini, Yayasan Sagu Salempeng GPM menegaskan komitmennya untuk terus hadir dan terlibat aktif dalam proses transformasi sosial dan ekonomi masyarakat Maluku, khususnya melalui pendekatan berbasis komunitas yang partisipatif dan berkelanjutan.